Dialog peluncuran Rapor Pendidikan PAUD dan Pembaruan Rapor Pendidikan 2024 (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kehadiran Rapor Pendidikan dirasakan positif oleh satuan pendidikan dan pemerintah daerah (pemda). Dikatakan, platform tersebut membuat proses refleksi dan evaluasi pendidikan kian terukur.
Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Kholid, mengatakan berkat Rapor Pendidikan pada 2022, dia menginisiasi kerja sama antara Guru Penggerak, kepala sekolah, operator sekolah, pengawas, dan dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas akses di wilayahnya.
"Kami membentuk Tim 23 yang bergerak turun ke lapangan untuk memberikan informasi hasil Rapor Pendidikan dan memberi pendampingan kepada sekolah-sekolah di daerah Pekalongan," kata Kholid dalam peluncuran Rapor Pendidikan untuk PAUD dan Pembaruan Rapor Pendidikan 2024 pada Selasa (5/3) di Jakarta.
Tim 23 itu, lanjut Kholid, akan memberikan pendampingan dan pembenahan, baik dari sisi pembelajaran dan kompetensi guru. "Alhamdulillah pada 2024 ini naik dari 65,2 menjadi 79,2. Ini luar biasa berkat saran kementerian dan kerja keras teman-teman," ujar dia.
Kepala SMK Negeri 1 Subang, Deden Suryanto, menyampaikan Rapor Pendidikan membantu sekolah menghasilkan lulusan vokasi yang berkualitas. Indikator penyerapan lulusan SMK dan link-and-match dengan dunia kerja pada Rapor Pendidikan merupakan tolak ukur SMK yang sesungguhnya dan tidak ada di platform sebelumnya.
"Kami berhasil mendekatkan diri dengan dunia kerja dan melakukan sinkronisasi kurikulum. Apa yang dimiliki oleh sekolah dan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja," ungkap dia.
Selain itu, sejak mengikuti Pembelajaran Berbasis Data (PBD), program-program yang ada di sekolahnya menjadi lebih tertata dengan baik.
"Pada tahun 2022 ada gradasi warna kuning literasi dan numerasi sehingga menjadi fokus kami dalam merancang program sesuai. Sehingga pada 2023 hasil literasi kami hijau dan menjadi pencapaian tertinggi. Program literasi dan numerasi kami berhasil signifikan dan progresnya meningkat," ujar dia.
Senada dengan itu, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Jakarta, Dedeh Kurniasih menyampaikan bahwa dengan adanya rapor pendidikan, proses evaluasi pendidikan menjadi lebih terarah.
"Di sana sudah tertera hingga ke akar masalah dan bentuk rekomendasi pembenahan, misalnya peningkatan kompetensi guru," terang Dedeh.
Berdasarkan data, seluruh pemerintah daerah sudah mengakses Rapor Pendidikan, dan 90 persen di antaranya telah memanfaatkan informasi tersebut untuk perencanaan dan penganggaran berbasis data.
Begitupun untuk satuan pendidikan, lebih dari 350 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia sudah mengakses Rapor Pendidikan, dan hampir 90 persen sudah memanfaatkan untuk pembenahan berbagai indikator pendidikan.
"Pemanfaatan data Rapor Pendidikan, baik di satuan pendidikan maupun pemerintah daerah, pada prinsipnya adalah sebagai dasar pembenahan dan perencanaan layanan pendidikan yang lebih tepat guna, yaitu untuk pembelajaran kepada anak-anak kita," tutup Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Iwan Syahril.
KEYWORD :Rapor Pendidikan Pemerintah Daerah Evaluasi dan Refleksi Kemdikbudristek